NOT EVALUATED
NE
DATA DEFICIENT
DD
LEAST CONCERN
LC
NEAR THREATENED
NT
VULNERABLE
VU
ENDANGERED
EN
2019
CRITICAL ENDANGERED
CR
EXTINCT IN THE WILD
EW
EXTINCT
EX
Scleropages formosus
TAKSONOMI
Kategori HIAS
Kingdom Animalia
Fillum Chordata
Super Kelas Pisces
Kelas Osteichthyes
Ordo Osteoglossiformes
Familia Osteoglossidae
Genus Scleropages
Nama Daerah Siluk, Kayangan, Naga, Kelesa
Pengarang (Müller & Schlegel, 1840)
ID GENOM

TTGTACTTAGTATTCGGCGCCTGAGCCGGGATAGTCGGTACTGCCCTCAGCCTCCTAATCCGCGCAGAAC TAAGCCAGCCTGGAGCCCTCCTTGGTGACGACCAAATCTATAATGTTATCGTAACAGCACACGCTTTCGT AATAATTTTCTTCATGGTCATGCCAATTATAATTGGGGGCTTTGGCAACTGACTAGTCCCACTTATGATC GGAGCCCCAGACATAGCATTCCCGCGAATAAACAACATAAGCTTCTGGCTTCTACCCCCTTCCTTCTTAC TCCTCTTGGCCTCTTCCGGAGTAGAAGCAGGGGCTGGAACAGGATGGACGGTTTACCCCCCTCTAGCGGG TAATCTGGCCCATGCCGGAGCATCCGTAGATCTAACTATTTTTTCTTTACACCTGGCTGGAGTCTCATCC ATCCTCGGGGCAATTAACTTTATTACCACTATTATTAACATAAAACCCCCAGCCATTACCCAATACCAAA CACCTCTATTTGTCTGATCTGTTCTAGTAACCGCTGTCCTTCTACTTCTCTCCCTCCCAGTCTTAGCTGC AGGAATCACTATACTTCTAACAGATCGCAACCTTAACACCACATTCTTTGACCCAGCTGGGGGAGGGGAT CCAATCCTATATCAACACCTATTC

INFORMASI DETAIL
Kemunculan Asli
Panjang Maksimal 90.00 cm TL jantan/tidak berjenis kelamin
Distribusi Sumatera [-0.1119837,80.6819225,5z], Kalimantan [1.4266339,103.3380198,5z], Jawa [-7.2861645,104.6008914,6z]; Malaysia; dan Thailand
Habitat air laut
Komentar Dikenal dari Sumatera dan Kalimantan (Ref. 36654). Direkam dari Taman Nasional Danau Sentarum (Ref. 56749). Museum: Kapuas, MZB 3010 (Ref. 2091). Dilindungi oleh hukum Indonesia (Ref. 12217) dan CITES I dan II. Hewan ini telah diternakkan di penangkaran oleh beberapa perusahaan di Pontianak dan Indonesia telah diizinkan untuk mengekspor sejumlah individu hasil penangkaran per tahun. Akibat penangkaran ini, ikan juvenil menjadi komoditas yang paling banyak diekspor seiring dengan adanya perubahan praktik perdagangan di kawasan Danau Kapuas. Pada tahun 1995, para nelayan melaporkan bahwa ikan dewasa dilepaskan dan anakan ikan dibesarkan, kadang-kadang diperoleh dari induknya yang suka mengeram. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari bibit yang diekspor sebagai hasil penangkaran berasal dari alam (Ref. 56749). Spesies ini memperlihatkan beberapa warna: merah, emas, merah jambu dan hijau; dan harga pasaran sangat bergantung pada warna, merah paling mahal dan hijau paling murah (Godi [ggodi@writeme.com], pers.comm.). Juga Ref. 4835.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI
  1. Memiliki satu pasang sungut dan skalanya besar
UPAYA KONSERVASI

Konservasi Ekosistem dilakukan dengan: 

  1. perlindungan habitat dan populasi ikan; 
  2. rehabilitasi habitat dan populasi ikan; 
  3. penelitian dan pengembangan; 
  4. pemanfaatan sumber daya ikan dan jasa lingkungan; 
  5. pengembangan sosial ekonomi masyarakat; 
  6. pengawasan dan pengendalian; dan/atau 
  7. monitoring dan evaluasi. 

Konservasi Jenis dilakukan dengan: 

  1. penggolongan jenis ikan; 
  2. penetapan status perlindungan jenis ikan; 
  3. pemeliharaan; 
  4. pengembangbiakan; dan 
  5. penelitian dan pengembangan. 

Konservasi sumber daya genetik ikan dilakukan melalui upaya: 

  1. pemeliharaan; 
  2. pengembangbiakan; 
  3. penelitian; dan 
  4. pelestarian gamet.

Fishiden

AI Indentifikasi dan Klasifikasi ikan air tawar dan air laut asli Indonesia.


Copyright 2024 Fishiden